Senin, 13 Februari 2012

Engkau penyejukQ

Aku berjalan tanpa arah
Memandangi jalan setapak dihadapanku
Teringat semua memori lama
Tak ada suara, selain dirimu yang membenam kerinduanku

Hujan...
Mengguyur seluruh tubuh
Tetes demi tetes menyadarkan aku dan cinta yang rapuh

Hujan...
Merekahkan mawar ungu yang layu
Bagai cahaya jelita yang luluh tak mengeluh
Yang retih tak merinti
Layaknya aku dalam kasihmu

Hujan...
Engkau rahmat yang diturunkanNya untukku
Bila aku sepi, kau bagai melodi yang menari
Bila aku menangis, kau hapus air mataku dengan tetes beningmu
Engkau penyejukku...

3 komentar: