KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah swt atas terselesaikannya makalah ini dalam jangka waktu yang telah ditargetkannya, tak lupa salam
dan salawat atas
nabi besar Muhammad saw yang telah menjadi suri teladan
bagi umat islam khususnya.
Kami sebagai penulis sangat merasa berbahagia atas makalah
yang kami buat
meskipun
ini, hasil yang kami
peroleh masih sangat jauh
akan kesempurnaan , olehnya
itu kami sangat berharap kritik dan saran dari para pembaca
demi menyempurnakan dan menambah wawasan kami untuk
pembuatan makalah selanjutnya.
Akhirnya kami mengucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut
berpartisipasi atas terselesaikannya makalah ini, kami harap makalah
kami ini dapat menjadi bahan acuan dalam proses
pembelajaran khususnya dibidang kesehatan. Akhir kata Wassalam.
Maros, 8 Oktober
2012
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………. i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………… ii
BAB
I
PENDAHULUAN........................................................................................ ………..
1
1. Latar Belakang................................................................................... ………..
1
2. Rumusan Masalah.............................................................................. ………..
1
3.
Tujuan Penulisan …………………………………………………………….. 1
BAB
II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………..
2
1.
Pengertian Pengertian klimaterium dan menopause......................... ………..
2
2. Tanda-tanda awal pada masa klimaterium dan
menopause………………….
3
3.
Gangguan yang terjadi pada masa klimakterium dan menopause dan
cara mengatasinya………………………………………………………………
…6
BAB
III
PENUTUP..................................................................................................... ………
10
1.
Kesimpulan........................................................................................ ……… 10
2.
Saran………………………………………………………………………... 10
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Kehidupan manusia dimulai sejak
konsepsi hingga mennjelang akhir hayat dan ini merupakan proses yang
berkesinambungan serta tiada terbatas. Begitupun kehidupan seorang perempuan.
Segera setelah di lahirkan, secara fisiologis menjadi lebih tua. Dengan
bertambahnya usia maka jaringan – jaringan dan sel – sel tua, sebagian
mengalami regenerasi, tetapi sebagian lagi akan mati. Dilihat dari sudut
pandang tersebut, maka psikologi perkembangan juga dapat disebut sebagai
psikologi orang menjadi tua. Bagi sebagian orang, wanita menganggap masa
menopause merupakan masa yang menakutkan, tetapi sebagian lainnya dapat melalui
masa ini dengan mulus. Bagi orang yang merasa masa ini menakutkan akan
membutuhkan pendamping yang mengerti dan paham tentang kondisi dan permasalahan
mereka.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah
1. Pengertian klimaterium dan menopause
2. Tanda-tanda awal pada masa klimaterium dan
menopause
3. Gangguan yang terjadi pada masa
klimakterium dan menopause dan cara
mengatasinya
3. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari
klimaterium dan menopause
2. Untuk mengetahui Tanda-tanda awal
pada masa klimaterium dan menopause
3. Untuk mengetahui gangguan yang terjadi
pada masa klimakterium dan menopause serta cara mengatasinya
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Klimakterium dan
Menopause
Klimakterium dimulai dari akhir fase reroduksi
sampai awal fase senium.
Masa ini adalah
suatu jangka waktu dimana wanita menyesuaikan diri dengan menurunnya produksi
hormon-hormon oleh indung telur. Masa klimakterium meliputi masa premenopause,
menopause, pasca menopause dan ooforopause. Periode ini berlangsung beberapa
tahun, kadang-kadang sampai lebih dari 10 tahun, antara usia 40 sampai 65
tahun.
Premenopause adalah masa 4
sampai 5 tahun sebelum menopause yang ditandai dengan adanya keluhan
klimakterium dan erdarahan yang tidak teratur.
Menopause artinya berhenti
haid, terjadi dalam masa klimakterium pada usia sekitar 50 tahun.
Pascamenopause adalah masa 3
– 5 tahun setelah menopause
Ooforopause adalah saat
ovarium kehilangan sama sekali fungsi hormonalnya.
Menopause berasal dari kata menopause, men = bulan; pause = pausa ; pause = pauoo = periode atau tanda berhenti. Jadi menopause adalah
berhentinya secara definitif menstruasi atau berhentinya menstruasi jika
ovarium tidak lagi dihasilkan estrogen, yaitu hormon yang membuat wanita benar
– benar murni wanita. Untuk mengatasi gangguan emosional yang timbul pada
saat seorang wanita memasuki masa menopausenya ataupun untuk bisa
mengantisipasi agar bisa menghindari munculnya gangguan emosional, setiap
wanita perlu memahami semua sindrom menopause yang terjadi pada dirinya.
Masa menopause adalah suatu proses alamiah yang pasti dialami oleh setiap wanita. Untuk menghadapinya agar tidak timbul gangguan emosional yang pada dirinya maupun lingkungan, wanita perlu mengembangkan pikiran yang positif agar dapat mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh sejak masih muda, juga memperluas wawasan pengetahuan tentang masalah menopause. Pada saat sudah masuk pada masa menopause, tetaplah aktif mempergunakan waktu luang yang ada dengan menjalin komunikasi yang terbuka dengan anggota keluarga ataupun lingkungan sosialnya, ikut dalam kegiatan positif dilingkungan sosialnya, menyalurkan hobi yang kemungkinan bisa menghasilkan sesuatu hasil karya ataupun mendatangkan uang sehingga para wanita menopause tetap bisa merasa bahwa dirinya berarti, ia merasa diperhatikan, dibutuhkan dan dihargai dengan demikian masa menopause justru merupakan awal kehidupan yang membahagiakan apabila ia bisa mensyukuri hikmah yang diperolehnya dalam kehidupan ini.
Masa menopause adalah suatu proses alamiah yang pasti dialami oleh setiap wanita. Untuk menghadapinya agar tidak timbul gangguan emosional yang pada dirinya maupun lingkungan, wanita perlu mengembangkan pikiran yang positif agar dapat mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh sejak masih muda, juga memperluas wawasan pengetahuan tentang masalah menopause. Pada saat sudah masuk pada masa menopause, tetaplah aktif mempergunakan waktu luang yang ada dengan menjalin komunikasi yang terbuka dengan anggota keluarga ataupun lingkungan sosialnya, ikut dalam kegiatan positif dilingkungan sosialnya, menyalurkan hobi yang kemungkinan bisa menghasilkan sesuatu hasil karya ataupun mendatangkan uang sehingga para wanita menopause tetap bisa merasa bahwa dirinya berarti, ia merasa diperhatikan, dibutuhkan dan dihargai dengan demikian masa menopause justru merupakan awal kehidupan yang membahagiakan apabila ia bisa mensyukuri hikmah yang diperolehnya dalam kehidupan ini.
Adapun tahapan menopause adalah
sebagi berikut :
1. Fase Pramenopause ( klimakterium )
Pada
fase ini seseorang wanita akan mengalami kekacauan pola menstruasi, terjadinya
perubahan psikologi atau kejiwaan. Terjadi perubahan fisik yang berlangsung
selama 4 – 5 tahun. Pada usia antara 48 – 55 tahun.
2. Fase Menopause
Terhentinya
mestruasi. Perubahan dan keluhan psikologis dan fisik semakin menonjol,
berlangsung sekitar 3 – 4 tahun pada usia 56 – 60 tahun.
3. Fase Postmenopause
Terjadinya
pada usia di atas 60 tahun, wanita beradaptasi terhadap perubahan psikologis
dan fisik, keluhan semakin berkurang.
2.
Tanda Awal Klimakterium dan
Menopause
A.
Tanda awal pada masa klimakterium
·
Menstruasi menjadi tidak lancar
dan tidak teratur,biasanya datang
interval waktu lebih lambat atau
lebih awal dari biasanya.
·
Haid yang keluar banyak sekali atau sangat
sedikit.
·
Muncul gangguan vasomotoris
berupa penyemitan atau pelebaran pada pembuluh-pembuluh darah.
·
Merasa pusing-pusing saja; disertai sakit
keala terus menerus.
·
Berkeringat tidak hentinya.
·
Neuralgia atau gangguan/sakit
saraf dan lain-lain.
B.
Tanda
awal pada masa monopause
·
Perubahan
Kejiwaan
Perubahan yang dialami oleh wanita dengan menjelang menopause adalah merasa tua, mudah tersinggung, mudah kaget sehingga jantung berdebar, takut tidak bisa memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng. Keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan (orgasme), dan juga merasa tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa memberatkan keluarga dan orang lain.
Perubahan yang dialami oleh wanita dengan menjelang menopause adalah merasa tua, mudah tersinggung, mudah kaget sehingga jantung berdebar, takut tidak bisa memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng. Keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan (orgasme), dan juga merasa tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa memberatkan keluarga dan orang lain.
·
Perubahan fisik
Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak bawah kulit menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh dan lembek. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam. Pada kulit tumbuh bintik hitam, kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga kulit menjadi kering dan keriput.
Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi lambat, dan mereabsorpsi sari makanan makin berkurang. Kerja usus halus yang semakin berkurang maka akan menimbulkan gangguan buang air besar berupa obstipasi(bentuk konstipasi parah dimana biasanya disebabkan oleh terhalangnya pergerakan feses dalam usus/adanya obstruksi usus).
Perubahan yang terjadi pada alat genetalia meliputi liang senggama terasa kering, lapisan sel liang senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi infeksi kandung kemih dan liang senggama. Daerah sensitif makin sulit untuk dirangsang. Saat berhubungan seksual dapat menjadi nyeri.
Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kombinasi rendahnya hormon paratiroid. Tulang mengalami pengapuran, artinya kalium menurun sehingga tulang keropos dan mudah terjadi patah tulang terutama terjadi pada persendian paha.
Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak bawah kulit menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh dan lembek. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam. Pada kulit tumbuh bintik hitam, kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga kulit menjadi kering dan keriput.
Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi lambat, dan mereabsorpsi sari makanan makin berkurang. Kerja usus halus yang semakin berkurang maka akan menimbulkan gangguan buang air besar berupa obstipasi(bentuk konstipasi parah dimana biasanya disebabkan oleh terhalangnya pergerakan feses dalam usus/adanya obstruksi usus).
Perubahan yang terjadi pada alat genetalia meliputi liang senggama terasa kering, lapisan sel liang senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi infeksi kandung kemih dan liang senggama. Daerah sensitif makin sulit untuk dirangsang. Saat berhubungan seksual dapat menjadi nyeri.
Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kombinasi rendahnya hormon paratiroid. Tulang mengalami pengapuran, artinya kalium menurun sehingga tulang keropos dan mudah terjadi patah tulang terutama terjadi pada persendian paha.
·
Perubahan
Organ Reproduksi
a. Uterus (kandungan)
Uterus mengecil , selain disebabkan atrofi endometrium juga disebabkan hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat intertesial. Serabut otot miometrium menebal, pembuluh darah miometrium menebal dan menonjol.
b. Tuba Falopii (saluran Telur)
Lipatan – lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis dan mengkerut, endosalpingo menipis mendatar dan silia menghilang.
c. Serviks (mulut rahim)
Serviks akan mengkerut sampai terselubung oleh dinding vagina, kripta servikal menjadi atropik, kanalis servikalis memendek, sehingga menyerupai ukuran serviks fundus saat masa adolesen.
d. Vagina
Terjadinya penipisan vagina menyebabkan hilangnya rugae, berkurangnya vaskularisasi, elastistik yang berkurang, sekret vagina menjadi encer, indeks kario piknotik menurun. pH vagina meningkat karena terhambatnya pertumbuhan basil Donderlein yang menyebabkan glikogen seluler meningkat, sehingga memudahkan terjadinya infeksi.
Uretra ikut memendek dengan pengerutan vagina, sehingga meatus eksternus melemah timbul uretritis dan pembentukkan karankula.
e. Dasar pinggul
Kekuatan dan elastistik menghilang, karena atrofi dan lemahnya daya sokong disebabkan prolapsus utero vaginal.
a. Uterus (kandungan)
Uterus mengecil , selain disebabkan atrofi endometrium juga disebabkan hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat intertesial. Serabut otot miometrium menebal, pembuluh darah miometrium menebal dan menonjol.
b. Tuba Falopii (saluran Telur)
Lipatan – lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis dan mengkerut, endosalpingo menipis mendatar dan silia menghilang.
c. Serviks (mulut rahim)
Serviks akan mengkerut sampai terselubung oleh dinding vagina, kripta servikal menjadi atropik, kanalis servikalis memendek, sehingga menyerupai ukuran serviks fundus saat masa adolesen.
d. Vagina
Terjadinya penipisan vagina menyebabkan hilangnya rugae, berkurangnya vaskularisasi, elastistik yang berkurang, sekret vagina menjadi encer, indeks kario piknotik menurun. pH vagina meningkat karena terhambatnya pertumbuhan basil Donderlein yang menyebabkan glikogen seluler meningkat, sehingga memudahkan terjadinya infeksi.
Uretra ikut memendek dengan pengerutan vagina, sehingga meatus eksternus melemah timbul uretritis dan pembentukkan karankula.
e. Dasar pinggul
Kekuatan dan elastistik menghilang, karena atrofi dan lemahnya daya sokong disebabkan prolapsus utero vaginal.
f. Perineum dan Anus
Lemak subcutan menghilang, atrofi otot sekitarnya menghilang yang menyebabkan tonus spincter melemah dan menghilang. Sering terjadi inkontinensia alvi vagina.
g. Vesica Urinaria
Tampak aktivitas kendali spincter dan detrusor hilang, sehingga sering kencing tanpa sadar.
h. Kelenjar payudara
Diserapnya lemak subcutan , atrofi jaringan parenkim, lobulus menciut, stroma jaringan ikat fibrosa menebal. Puting susu mengecil kurang erektil , pigmentasi berkurang , sehingga payudara menjadi datar dan mengendor.
Lemak subcutan menghilang, atrofi otot sekitarnya menghilang yang menyebabkan tonus spincter melemah dan menghilang. Sering terjadi inkontinensia alvi vagina.
g. Vesica Urinaria
Tampak aktivitas kendali spincter dan detrusor hilang, sehingga sering kencing tanpa sadar.
h. Kelenjar payudara
Diserapnya lemak subcutan , atrofi jaringan parenkim, lobulus menciut, stroma jaringan ikat fibrosa menebal. Puting susu mengecil kurang erektil , pigmentasi berkurang , sehingga payudara menjadi datar dan mengendor.
3.
Gangguan
yang Terjadi Pada Masa Klimakterium dan Menopause dan Cara Mengatasinya
- Gangguan pada klimakterium
1.Gangguan neurovegetatif
(vasomotorik-hipersimpatikotoni) yang mencakup: • gejolak panas (hot flushes
•
keringat malam yang banyak
• rasa kedinginan
• sakit kepala
• desing dalam telinga
• tekanan darah yang goyah
• berdebar-debar
• susah bernafas
• jari-jari atrofi
• gangguan usus (meteorismus)
• rasa kedinginan
• sakit kepala
• desing dalam telinga
• tekanan darah yang goyah
• berdebar-debar
• susah bernafas
• jari-jari atrofi
• gangguan usus (meteorismus)
2. Gangguan
psikis
•
mudah tersinggung
• depresi
• lekas lelah
• kurang bersemangat
• insomania atau sulit tidur
• depresi
• lekas lelah
• kurang bersemangat
• insomania atau sulit tidur
3. Gangguan
organik
•
infark miokard (gangguan sirkulasi)
• atero-sklerosis (hiperkolesterolemia)
• osteoporosis
• gangguan kemih (disuria)
• nyeri senggama (dispareunia)
• atero-sklerosis (hiperkolesterolemia)
• osteoporosis
• gangguan kemih (disuria)
• nyeri senggama (dispareunia)
Kelainan haid
sering juga terjadi pada pramenopause. Kelainan tersebut dapat bersifat
oligomenorea, atau polimenorea. Sering juga banyaknya darah waktu haid berubah,
sehingga dapat terjadi hipomenorea atau hipermenorea. Yang paling mengganggu
adalah metroragia yang disebabkan oleh tidak lagi teraturnya ovulasi dalam
pramenopause, jadi siklus sering bersifat anovulatoar yang dapat menimbulkan
perdarahan disfungsional. Dalam hal ini endometrium yang dipengaruhi oleh
estrogen tanpa pengaruh progesterone member gambaran hyperplasia glandularis
sistika. Metroragia ini paling sering terjadi dalam tahun-tahun terakhir
pramenopause.
- Gangguan
menopause
a. Menopause premature
b. Terhentinya haid pada umur 40 tahun
c. Terdapat gejala premenopause hot flushes, kenaikan gonadotropin
d. Menopause terlambat
e. Berhentinya haid setelah umur 55 tahun
f. Kelainan organic pada masa menopause
g. Dengan rangsangan estrogen terus-menerus tanpa selingan progesterone memberikan peluang terjadinya keadaan patologis organ tujuan estrogen dalam bentuk perdarahan disfungsional semakin meningkat, terjadi perubahan alat genetalia menjadi tumor jinak, mioma uteri, polip endometrial, dan polip servikal, karsinoma korpus uteri, keganasan payudara.
Adapun beberapa cara untuk mengatasi gangguan psikologi pada
masa menopause adalah sebagai berikut :
a. Terapi Sulih Hormon ( TSH )
Pengaruh obat hormon dalam terapi
sulih hormon ( TSH ) bagi wanita menopause hingga saat ini mengandung pro dan
kontra. Sementara penelitian tentang TSH masih terus dilakukan.
- Pola Hidup Sehat
Upaya
menciptakan pola hidup sehat terutam di lakukan dengan mengatur menu makanan
dan pola makan seimbang. Banyak menu makan sayuran hijau, buah biji – bijian ,
vitamin dan serat makanan itu akan membantu pencernaan dan metabolisme tubuh.
Selain itu juga, makanan yang dianjurkan adalah makanan yang rendah lemak
jenuh, rendah kolesterol, kadar gula dan garam yang tidak berlebihan, cukup
kalsium dan zat besi, serta cukup vitamin dan serat.
- Olahraga
Merupakan
kegiatan yang sangat penting untuk mempertahankan kebugaran. Olahraga yang
teratus akan menyehatkan jantung dan tulang, mengatur berat badan, menyegarkan
tubuh, dan memperbaiki suasana hati.
- Menerima dengan lapang dada
bahwa proses penuaan tidak dapat dihindari dan masa menopause adalah
sesuatu hal yang sangat alamiah yang dialami oleh setiap wanita.
- Hadapi masalah yang ada satu
persatu,jangan sekaligus, berdasarkan prioritasnya.
- Untuk sementara masalah
Menopause yang menimbulkan perasaan khawatir itu dihilangkan dan
memusatkan pikiran pada sesuatu hal yang sangat berbeda dan menyenangkan.
- Menulis memo untuk diri sendiri
untuk mengeluarkan semua unek-unek mengenai situasi perubahan fisik dan
psikologik yang menimbulkan kekhawatiran, sikap-sikap orang dilingkungan
anda dsb. Anda akan merasa lebih enak dan dapat berpikir lebih rasional
setelah emosi-emosi negatif yang mendasari kekhawatiran bisa
terekspresikan dalam memo itu.
- Menyesuaikan sikap. Tanyalah
pada diri sendiri, hikmah positif apa yang dapat dipelajari saat masa
menopause harus dihadapi . Letakkan stressor tersebut dalam perspektif
yang benar, jangan biarkan pikiran-pikiran negatif menguasai diri dan
hindari sikap pesimis.
- Merubah lingkungan agar tidak
lagi berada dalam keadaan yang monoton.
- Mencoba untuk memperbaiki penampilan agar
lebih segar dan tampil cantik.
- Mempergunakan setiap waktu
luang yang ada dengan melakukan banyak kegiatan yang positif dan kreatif.
Dengan mengembangkan minat baru dan mempelajari keahlian yang baru akan
memberikan perasaan senang bahwa ia bisa berprestasi.
- Masuk kegiatan politik atau
aktif di kegiatan sosial, serta dapat memiliki atau menciptakan pekerjaan
yang menarik, atau mempunyai pekerjaan dengan penghasilan yang tetap, akan
dapat membuat seseorang merasa dirinya berguna bagi orang lain dan
meningkatkan penghargaan terhadap diri sendiri.
- Pelajarilah dan berlatihlah
secara teratur tehnik relaksasi yang tepat, tehnik-tehnik meditasi, yoga
dll.
- Untuk mengatasi masalah pribadi
dan lingkungan psikososialnya, perlu konsultasi dengan psikolog atau
konsultasi ke dokter sesuai dengan keluhan yang dialaminya.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Klimaterium dan Menopause sebagai bagian dari proses kehidupan memang
tidak dapat dihindari. Menopause dan klimaterim bukanlah suatu penyakit, namun
merupakan tahap yang tidak dapat dihindari pada kehidupan wanita. Beberapa
gangguan yang terjadi pada masa menopause yaitu: gangguan daya ingat,
proses berpikir, gangguan Sensorik dan kognitif, gangguan kesadaran, gangguan
Orientasi, dan gangguan fungsi intelektual. Mengatasi gangguan menopause dengan
cara modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat dan selalu berpikiran positif.
2. Saran
Masa menopause dan klimaterium adalah suatu proses alamiah
yang pasti dialami oleh setiap wanita. Untuk menghadapinya agar tidak timbul
gangguan emosional yang pada dirinya maupun lingkungan, wanita perlu
mengembangkan pikiran yang positif agar dapat mempersiapkan diri dengan menjaga
kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh sejak masih muda, juga memperluas
wawasan pengetahuan tentang masalah menopause.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/search?q=Gangguan+yang+terjadi+pada+masa+klimakterium+dan+menopause&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a
Drajat Z.
1994 Menghadapi Masa Menopause, Mendekati Usia Tua. Jakarta: Bulan
Bintang.
Glasier A
dan Gebbie A. 2006. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
(edisi 4). Cetakan pertama. Jakarta :ECG.
Kasdu. 2004.
Kiat sehat & bahagia di usia menopause. Puspaswara. Jakarta:
Gramedia.
Khomsan
Ali. 2002. Dampak terapi estrogen pada wanita menopause. www.pasific_link.co.id. [08 September 2010].
Rahman
I.A. 1995. Perubahan tubuh menjelang menopause & gejala serta tanda-tanda
yang menyertainya. Dalam simposium sehari masalah seputar menopause serta
penanggulangan bagi wanita yang aktif. Jakarta: Levin, 5 Fak. Kedokteran.
Universitas Indonesia.
Rostiana
Triana. 2009. Kecemasan pada wanita yang menghadapi menopause [skripsi]. Depok
: Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma.
Sastrawan
S. 1997. Klimakterium dan Menopause. Ilmu Kandungan Eds. Wiknjosastro,
H. Saifuddin AB. Rachimhadhi, T. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Siswono.
2001. Menghadapi menopause dengan jus papaya. www.gizi.net. [08 September 2010].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar