Selasa, 21 Mei 2013

Komunikasi dan Konseling pada masa Klimakterium dan Menopause


KATA  PENGANTAR

        Puji  syukur  kita  panjatkan  kehadirat  Allah  swt  atas  terselesaikannya  makalah  ini dalam  jangka  waktu  yang  telah  ditargetkannya,  tak  lupa  salam  dan  salawat  atas  nabi besar  Muhammad  saw  yang  telah  menjadi  suri  teladan  bagi  umat  islam  khususnya.
        Kami  sebagai  penulis  sangat  merasa  berbahagia  atas  makalah  yang  kami  buat  meskipun  ini, hasil  yang  kami  peroleh  masih  sangat  jauh  akan  kesempurnaan ,  olehnya  itu kami  sangat  berharap  kritik  dan  saran  dari  para  pembaca  demi  menyempurnakan  dan menambah  wawasan  kami  untuk  pembuatan  makalah  selanjutnya.
         Akhirnya  kami  mengucapkan  terima kasih  kepada  seluruh pihak  yang  telah  ikut berpartisipasi  atas  terselesaikannya  makalah  ini, kami  harap  makalah  kami  ini  dapat menjadi  bahan  acuan  dalam  proses  pembelajaran  khususnya  dibidang  kesehatan. Akhir kata  Wassalam.








Maros,  8 Oktober  2012

       Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….  i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… ii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................ ……….. 1
1.      Latar Belakang................................................................................... ……….. 1
2.      Rumusan Masalah.............................................................................. ……….. 1
3.      Tujuan Penulisan …………………………………………………………….. 1
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………….. 2
1.      Pengertian Pengertian klimaterium dan  menopause......................... ……….. 2
2.      Tanda-tanda awal pada masa klimaterium dan menopause…………………. 3
3.      Gangguan yang terjadi pada masa klimakterium dan menopause dan cara        mengatasinya……………………………………………………………… …6      
BAB III
PENUTUP..................................................................................................... ……… 10
1.      Kesimpulan........................................................................................ ……… 10
2.      Saran………………………………………………………………………... 10
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

1.        Latar  Belakang
              Kehidupan manusia dimulai sejak konsepsi hingga mennjelang akhir hayat dan ini merupakan proses yang berkesinambungan serta tiada terbatas. Begitupun kehidupan seorang perempuan. Segera setelah di lahirkan, secara fisiologis menjadi lebih tua. Dengan bertambahnya usia maka jaringan – jaringan dan sel – sel tua, sebagian mengalami regenerasi, tetapi sebagian lagi akan mati. Dilihat dari sudut pandang tersebut, maka psikologi perkembangan juga dapat disebut sebagai psikologi orang menjadi tua. Bagi sebagian orang, wanita menganggap masa menopause merupakan masa yang menakutkan, tetapi sebagian lainnya dapat melalui masa ini dengan mulus. Bagi orang yang merasa masa ini menakutkan akan membutuhkan pendamping yang mengerti dan paham tentang kondisi dan permasalahan mereka.

2.       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah
1.    Pengertian klimaterium dan  menopause
2.  Tanda-tanda awal pada masa klimaterium dan menopause 
3.    Gangguan yang terjadi pada masa klimakterium dan menopause dan cara        mengatasinya


3.      Tujuan Penulisan
       Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
1.    Untuk mengetahui pengertian dari klimaterium dan  menopause
2.    Untuk mengetahui Tanda-tanda awal pada masa klimaterium dan menopause 
3.   Untuk  mengetahui gangguan yang terjadi pada masa klimakterium dan menopause serta cara mengatasinya


      BAB II
PEMBAHASAN

1.       Pengertian Klimakterium dan Menopause

Klimakterium  dimulai dari akhir fase reroduksi sampai awal fase senium.
Masa ini adalah suatu jangka waktu dimana wanita menyesuaikan diri dengan menurunnya produksi hormon-hormon oleh indung telur. Masa klimakterium meliputi masa premenopause, menopause, pasca menopause dan ooforopause. Periode ini berlangsung beberapa tahun, kadang-kadang sampai lebih dari 10 tahun, antara usia 40 sampai 65 tahun.
Premenopause adalah masa 4 sampai 5 tahun sebelum menopause yang ditandai dengan adanya keluhan klimakterium dan erdarahan yang tidak teratur.
Menopause artinya berhenti haid, terjadi dalam masa klimakterium pada usia sekitar 50 tahun.
Pascamenopause adalah masa 3 – 5 tahun setelah menopause
Ooforopause adalah saat ovarium kehilangan sama sekali fungsi hormonalnya.

Menopause berasal dari kata menopause, men =  bulan; pause = pausa ; pause = pauoo = periode atau tanda berhenti. Jadi menopause adalah berhentinya secara definitif menstruasi atau berhentinya menstruasi jika ovarium tidak lagi dihasilkan estrogen, yaitu hormon yang membuat wanita benar – benar murni wanita.  Untuk mengatasi gangguan emosional yang timbul pada saat seorang wanita memasuki masa menopausenya ataupun untuk bisa mengantisipasi agar bisa menghindari munculnya gangguan emosional, setiap wanita perlu memahami semua sindrom menopause yang terjadi pada dirinya.
Masa menopause adalah suatu proses alamiah yang pasti dialami oleh setiap wanita. Untuk menghadapinya agar tidak timbul gangguan emosional yang pada dirinya maupun lingkungan, wanita perlu mengembangkan pikiran yang positif agar dapat mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh sejak masih muda, juga memperluas wawasan pengetahuan tentang masalah menopause. Pada saat sudah masuk pada masa menopause, tetaplah aktif mempergunakan waktu luang yang ada dengan menjalin komunikasi yang terbuka dengan anggota keluarga ataupun lingkungan sosialnya, ikut dalam kegiatan positif dilingkungan sosialnya, menyalurkan hobi yang kemungkinan bisa menghasilkan sesuatu hasil karya ataupun mendatangkan uang sehingga para wanita menopause tetap bisa merasa bahwa dirinya berarti, ia merasa diperhatikan, dibutuhkan dan dihargai dengan demikian masa menopause justru merupakan awal kehidupan yang membahagiakan apabila ia bisa mensyukuri hikmah yang diperolehnya dalam kehidupan ini.


Adapun tahapan menopause adalah sebagi berikut :
1.    Fase Pramenopause ( klimakterium )
Pada fase ini seseorang wanita akan mengalami kekacauan pola menstruasi, terjadinya perubahan psikologi atau kejiwaan. Terjadi perubahan fisik yang berlangsung selama 4 – 5 tahun. Pada usia antara 48 – 55 tahun.
2.    Fase Menopause
Terhentinya mestruasi. Perubahan dan keluhan psikologis dan fisik semakin menonjol, berlangsung sekitar 3 – 4 tahun pada usia 56 – 60 tahun.
3.    Fase Postmenopause
Terjadinya pada usia di atas 60 tahun, wanita beradaptasi terhadap perubahan psikologis dan fisik, keluhan semakin berkurang.

2.      Tanda Awal Klimakterium dan Menopause
A.     Tanda awal pada masa klimakterium
·          Menstruasi menjadi tidak lancar dan tidak teratur,biasanya datang   interval   waktu lebih lambat atau lebih awal dari biasanya.
·          Haid yang keluar banyak sekali atau sangat sedikit.
·          Muncul gangguan vasomotoris berupa penyemitan atau pelebaran pada pembuluh-pembuluh darah.
·          Merasa pusing-pusing saja; disertai sakit keala terus menerus.
·         Berkeringat tidak hentinya.
·          Neuralgia atau gangguan/sakit saraf dan lain-lain.

B.     Tanda awal pada masa monopause
·         Perubahan Kejiwaan
Perubahan yang dialami oleh wanita dengan menjelang menopause adalah merasa tua, mudah tersinggung, mudah kaget sehingga jantung berdebar, takut tidak bisa memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng. Keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan (orgasme), dan juga merasa tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa memberatkan keluarga dan orang lain.
·          Perubahan fisik
Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak bawah kulit menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh dan lembek. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam. Pada kulit tumbuh bintik hitam, kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga kulit menjadi kering dan keriput.
Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi lambat, dan mereabsorpsi sari makanan makin berkurang. Kerja usus halus yang semakin berkurang maka akan menimbulkan gangguan buang air besar berupa obstipasi(bentuk konstipasi parah dimana biasanya disebabkan oleh terhalangnya pergerakan feses dalam usus/adanya obstruksi usus).
Perubahan yang terjadi pada alat genetalia meliputi liang senggama terasa kering, lapisan sel liang senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi infeksi kandung kemih dan liang senggama. Daerah sensitif makin sulit untuk dirangsang. Saat berhubungan seksual dapat menjadi nyeri.
Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kombinasi rendahnya hormon paratiroid. Tulang mengalami pengapuran, artinya kalium menurun sehingga tulang keropos dan mudah terjadi patah tulang terutama terjadi pada persendian paha.
·         Perubahan Organ Reproduksi
a. Uterus (kandungan)
       Uterus mengecil , selain disebabkan atrofi endometrium juga disebabkan hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat intertesial. Serabut otot miometrium menebal, pembuluh darah miometrium menebal dan menonjol.
b. Tuba Falopii (saluran Telur)
       Lipatan – lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis dan mengkerut, endosalpingo menipis mendatar dan silia menghilang.
c. Serviks (mulut rahim)
        Serviks akan mengkerut sampai terselubung oleh dinding vagina, kripta servikal menjadi atropik, kanalis servikalis memendek, sehingga menyerupai ukuran serviks fundus saat masa adolesen.
d. Vagina
        Terjadinya penipisan vagina menyebabkan hilangnya rugae, berkurangnya vaskularisasi, elastistik yang berkurang, sekret vagina menjadi encer, indeks kario piknotik menurun. pH vagina meningkat karena terhambatnya pertumbuhan basil Donderlein yang menyebabkan glikogen seluler meningkat, sehingga memudahkan terjadinya infeksi.
Uretra ikut memendek dengan pengerutan vagina, sehingga meatus eksternus melemah timbul uretritis dan pembentukkan karankula.
e. Dasar pinggul
        Kekuatan dan elastistik menghilang, karena atrofi dan lemahnya daya sokong disebabkan prolapsus utero vaginal.
f. Perineum dan Anus
        Lemak subcutan menghilang, atrofi otot sekitarnya menghilang yang menyebabkan tonus spincter melemah dan menghilang. Sering terjadi inkontinensia alvi vagina.
g. Vesica Urinaria
       Tampak aktivitas kendali spincter dan detrusor hilang, sehingga sering kencing tanpa sadar.
h. Kelenjar payudara
       Diserapnya lemak subcutan , atrofi jaringan parenkim, lobulus menciut, stroma jaringan ikat fibrosa menebal. Puting susu mengecil kurang erektil , pigmentasi berkurang , sehingga payudara menjadi datar dan mengendor.


3.   Gangguan yang Terjadi Pada Masa Klimakterium dan Menopause dan Cara Mengatasinya

  1.  Gangguan pada klimakterium
1.Gangguan neurovegetatif (vasomotorik-hipersimpatikotoni) yang mencakup: • gejolak panas (hot flushes
• keringat malam yang banyak
• rasa kedinginan
• sakit kepala
• desing dalam telinga
• tekanan darah yang goyah
• berdebar-debar
• susah bernafas
• jari-jari atrofi
• gangguan usus (meteorismus)
2.    Gangguan psikis
• mudah tersinggung
• depresi
• lekas lelah
• kurang bersemangat
• insomania atau sulit tidur


3.      Gangguan organik
• infark miokard (gangguan sirkulasi)
• atero-sklerosis (hiperkolesterolemia)
• osteoporosis
• gangguan kemih (disuria)
• nyeri senggama (dispareunia)

Kelainan haid sering juga terjadi pada pramenopause. Kelainan tersebut dapat bersifat oligomenorea, atau polimenorea. Sering juga banyaknya darah waktu haid berubah, sehingga dapat terjadi hipomenorea atau hipermenorea. Yang paling mengganggu adalah metroragia yang disebabkan oleh tidak lagi teraturnya ovulasi dalam pramenopause, jadi siklus sering bersifat anovulatoar yang dapat menimbulkan perdarahan disfungsional. Dalam hal ini endometrium yang dipengaruhi oleh estrogen tanpa pengaruh progesterone member gambaran hyperplasia glandularis sistika. Metroragia ini paling sering terjadi dalam tahun-tahun terakhir pramenopause.

  1. Gangguan menopause
    a. Menopause premature
    b. Terhentinya haid pada umur 40 tahun
    c. Terdapat gejala premenopause hot flushes, kenaikan gonadotropin
    d. Menopause terlambat
    e. Berhentinya haid setelah umur 55 tahun
    f. Kelainan organic pada masa menopause
    g. Dengan rangsangan estrogen terus-menerus tanpa selingan progesterone memberikan peluang terjadinya keadaan patologis organ tujuan estrogen dalam bentuk perdarahan disfungsional semakin meningkat, terjadi perubahan alat genetalia menjadi tumor jinak, mioma uteri, polip endometrial, dan polip servikal, karsinoma korpus uteri, keganasan payudara.




Adapun beberapa cara untuk mengatasi gangguan psikologi pada masa menopause adalah sebagai berikut :
a.       Terapi Sulih Hormon ( TSH )
Pengaruh obat hormon dalam terapi sulih hormon ( TSH ) bagi wanita menopause hingga saat ini mengandung pro dan kontra. Sementara penelitian tentang TSH masih terus dilakukan.
  1. Pola Hidup Sehat
Upaya menciptakan pola hidup sehat terutam di lakukan dengan mengatur menu makanan dan pola makan seimbang. Banyak menu makan sayuran hijau, buah biji – bijian , vitamin dan serat makanan itu akan membantu pencernaan dan metabolisme tubuh. Selain itu juga, makanan yang dianjurkan adalah makanan yang rendah lemak jenuh, rendah kolesterol, kadar gula dan garam yang tidak berlebihan, cukup kalsium dan zat besi, serta cukup vitamin dan serat.
  1.   Olahraga
Merupakan kegiatan yang sangat penting untuk mempertahankan kebugaran. Olahraga yang teratus akan menyehatkan jantung dan tulang, mengatur berat badan, menyegarkan tubuh, dan memperbaiki suasana hati.
  1. Menerima dengan lapang dada bahwa proses penuaan tidak dapat dihindari dan masa menopause adalah sesuatu hal yang sangat alamiah yang dialami oleh setiap wanita.
  2. Hadapi masalah yang ada satu persatu,jangan sekaligus, berdasarkan prioritasnya.
  3. Untuk sementara masalah Menopause yang menimbulkan perasaan khawatir itu dihilangkan dan memusatkan pikiran pada sesuatu hal yang sangat berbeda dan menyenangkan.
  4. Menulis memo untuk diri sendiri untuk mengeluarkan semua unek-unek mengenai situasi perubahan fisik dan psikologik yang menimbulkan kekhawatiran, sikap-sikap orang dilingkungan anda dsb. Anda akan merasa lebih enak dan dapat berpikir lebih rasional setelah emosi-emosi negatif yang mendasari kekhawatiran bisa terekspresikan dalam memo itu.
  5. Menyesuaikan sikap. Tanyalah pada diri sendiri, hikmah positif apa yang dapat dipelajari saat masa menopause harus dihadapi . Letakkan stressor tersebut dalam perspektif yang benar, jangan biarkan pikiran-pikiran negatif menguasai diri dan hindari sikap pesimis.
  6. Merubah lingkungan agar tidak lagi berada dalam keadaan yang monoton.
  7.  Mencoba untuk memperbaiki penampilan agar lebih segar dan tampil cantik.
  8. Mempergunakan setiap waktu luang yang ada dengan melakukan banyak kegiatan yang positif dan kreatif. Dengan mengembangkan minat baru dan mempelajari keahlian yang baru akan memberikan perasaan senang bahwa ia bisa berprestasi.
  9. Masuk kegiatan politik atau aktif di kegiatan sosial, serta dapat memiliki atau menciptakan pekerjaan yang menarik, atau mempunyai pekerjaan dengan penghasilan yang tetap, akan dapat membuat seseorang merasa dirinya berguna bagi orang lain dan meningkatkan penghargaan terhadap diri sendiri.
  10. Pelajarilah dan berlatihlah secara teratur tehnik relaksasi yang tepat, tehnik-tehnik meditasi, yoga dll.
  11. Untuk mengatasi masalah pribadi dan lingkungan psikososialnya, perlu konsultasi dengan psikolog atau konsultasi ke dokter sesuai dengan keluhan yang dialaminya.


                                                                        BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan
              Klimaterium dan Menopause  sebagai bagian dari proses kehidupan memang tidak dapat dihindari. Menopause dan klimaterim bukanlah suatu penyakit, namun merupakan tahap yang tidak dapat dihindari pada kehidupan wanita. Beberapa gangguan yang terjadi pada masa  menopause yaitu: gangguan daya ingat, proses berpikir, gangguan Sensorik dan kognitif, gangguan kesadaran, gangguan Orientasi, dan gangguan fungsi intelektual. Mengatasi gangguan menopause dengan cara modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat dan selalu berpikiran positif.

2.      Saran
Masa menopause dan klimaterium adalah suatu proses alamiah yang pasti dialami oleh setiap wanita. Untuk menghadapinya agar tidak timbul gangguan emosional yang pada dirinya maupun lingkungan, wanita perlu mengembangkan pikiran yang positif agar dapat mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh sejak masih muda, juga memperluas wawasan pengetahuan tentang masalah menopause. 


DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/search?q=Gangguan+yang+terjadi+pada+masa+klimakterium+dan+menopause&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a
Drajat Z. 1994  Menghadapi Masa Menopause, Mendekati Usia Tua. Jakarta: Bulan Bintang.
Glasier A dan Gebbie A. 2006. Keluarga Berencana  dan Kesehatan Reproduksi (edisi 4). Cetakan pertama. Jakarta :ECG.
Kasdu. 2004. Kiat sehat & bahagia di usia menopause. Puspaswara. Jakarta: Gramedia.
Khomsan Ali. 2002. Dampak terapi estrogen pada wanita menopause. www.pasific_link.co.id. [08 September 2010].
Rahman I.A. 1995. Perubahan tubuh menjelang menopause & gejala serta tanda-tanda yang menyertainya.  Dalam simposium sehari masalah seputar menopause serta penanggulangan bagi wanita yang aktif. Jakarta: Levin, 5 Fak. Kedokteran. Universitas Indonesia.
Rostiana Triana. 2009. Kecemasan pada wanita yang menghadapi menopause [skripsi]. Depok : Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma.
Sastrawan S. 1997. Klimakterium dan Menopause. Ilmu Kandungan Eds. Wiknjosastro, H. Saifuddin AB. Rachimhadhi, T. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Siswono. 2001. Menghadapi menopause dengan jus papaya. www.gizi.net. [08 September 2010].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar